RSS

PAMERAN PENDIDIKAN AVESINA

sebuah kebanggaan karena ternyata tahun ini avesina mampu menyelenggarakan pameran pendidikan. berbagai eksperiment mulai dipersiapkan. tak sabar rasanya melihat itu semua. tapi begitu banyak acara yang juga tak mampu kau tinggalkan pada hari itu.
avesina akan mengadakan pameran pendidikan pada
Hari: Senin s.d Rabu
Tanggal: 2 s.d 4 Februari 2009
Tempat: MA Negeri Cibadak Sukabumi
itu akan menjadi acara yang indah untukku dan teman seperjuanganku. bagaimana tidak? avesina adalah ekstra pelajar yang kami perjuangkan keberadaannya.
kini itu semua bisa terwujud. rasanya kami seperti pinokio yang bahagia karena bisa jadi manusia.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Karbon Dioksida di Planet Ekstrasolar

Para peneliti yang memanfaatkan teleskop Antariksa Hubble yang dioperasikan NASA/ESA telah menemukan karbon dioksida pada atmosfer sebuah planet yang mengorbit bintang lain. Ini adalah langkah penting dalam upaya untuk menemukan jejak kimiawi yang mengarah kepada kehidupan ekstraterestrial. Penemuan ini telah dipublikasikan dalam Astrophysical Journal Letters pada 9 Desember 2008.

Planet seukuran Jupiter, yang dikenal sebagai HD 189733b, terlalu panas untuk mendukung kehidupan. Namun observasi Hubble mengajukan bukti terhadap konsep bahwa komponen kimia dasar untuk kehidupan dapat dideksi pada planet yang mengorbit bintang lain. Kandungan organik dapat juga merupakan produk dari proses kehidupan dan keberadaannya di planet yang mirip Bumi suatu saat dapat menyediakan bukti pertama mengenai keberadaan kehidupan di luar Bumi.

Observasi sebelumnya terhadap HD 189733b oleh Hubble dan teleskop antariksa Spitzer telah mendeteksi adanya uap air, sementara di awal tahun ini Hubble telah menemukan metana pada atmosfer planet tersebut.

“Hal ini menarik karena Hubble telah memungkinkan kita melihat molekul-molekul yang menjejak kondisi, kandungan kima, dan komposisi atmosfer di planet lain,” jelas Mark Swain dari Jet Propulsion Laboratory di Pasadena, AS. “Berkat Hubble, kini kita telah memasuki era dimana kita akan melaju pesat dalam upaya menambah jumlah molekul yang kita ketahui di planet lain.”

Swain dan timnya menggunakan perangkat Near Infrared Camera dan Multi-Object Spectrometer (NICMOS) pada Hubble untuk mempelajari berkas cahaya inframerah yang dipancarkan oleh planet tersebut, yang terletak sejauh 63 tahun cahaya. Gas pada atmosfer planet menyerap cahaya dengan panjang gelombang tertentu dari interior planet yang berpijar panas. Mereka mengidentifikasi tidak hanya karbon dioksida, namun juga karbon monoksida. Molekul-molekul tersebut meninggalkan sidik jari spektralnya yang unik dalam radiasi dari planet yang mencapai Bumi. Ini adalah untuk pertama kalinya emisi spektrum near-infrared berhasil didapat dari sebuah planet ekstrasolar.

“Karbon dioksida adalah salah satu fokus yang menggairahkan, karena ini adalah molekul yang apabila berada pada kondisi yang sesuai dapat berhubungan dengan aktifitas biologis seperti yang terjadi di Bumi,” tambah Swain. “Fakta bahwa kami dapat mendeteksinya, dan memperkirakan kelimpahannya, adalah hal yang signifikan dalam upaya jangka panjang untuk mengkarakterisasi planet-planet, baik untuk menentukan bagaimana terbentuknya, maupun apakah planet tersebut dapat menyimpan suatu bentuk kehidupan.”

Co-researcher dari dari University College, London, Dr. Giovanna Tinetti menerangkan bahwa, “Pada planet-planet terestrial di tata surya kita, CO2 memainkan peranan penting dalam stabilitas iklim. Di Bumi, CO2 adalah salah satu bahan baku fotosintesis dan elemen kunci dalam siklus karbon. Observasi kami merepresentasikan kesempatan besar untuk memahami peranan CO2 di atmosfer planet bergas-panas dan beradiasi tinggi.

Observasi jenis ini paling baik dilakukan planet yang mengorbit tegak lurus terhadap Bumi. Planet-planet tersebut secara teratur melintas di depan dan kemudian di belakang bintang induknya (disebut sebagai gerhana). Planet HD 189733b melintas di belakang bintang induknya sekali setiap 2.2 hari. Ini menyediakan kesempatan untuk meneliti berkas cahaya bintang secara tersendiri (saat planet tertutupi) dan dari bintang dan planet secara bersamaan setelah gerhana. Dengan demikian, para astronom dapat mengisolasi emisi dari planet dan membuat analisis kimia yang mungkin dari atmosfer “siang hari” disana.

Dengan cara ini, Swain menjelaskan bahwa ia menggunakan saat gerhana, dimana planet berada dibelakan bintangnya untuk menjejak kondisi planet pada siang hari, yang mengandung bagian terpanas di atmiosfernya. “Kami mulai mencari molekul-molekul dan menentukan seberapa banyak diantaranya yang terlihat berubah antara sisi siang dan sisi malam,” tambah Swain.

Demonstrasi yang sukses terhadap pengamatan dengan panjang gelombang near-infrared yang dipancarkan dari sebuah planet tersebut telah membawa para astronom untuk merencanakan pemakaian teleskop antariksa James Webb (James Webb Space Telescope, JWST) yang akan diluncurkan pada tahun 2013 mendatang. Seperti diketahui, penanda biologis (biomarker) terlihat paling jelas dalam panjang gelombang near-infrared.

Para astronom berencana untuk menggunakan JWST untuk secara spektroskopis melihat keberadaan biomarker di planet terestrial seukuran Bumi, atau “Bumi Super” yang bermassa beberapa kali lebih besar dari Bumi. “Teleskop Webb akan mampu melakukan pengukuran yang lebih sensitif terhadap peristiwa gerhana primer dan sekunder,” tambah Swain.

Rencana Swain berikutnya adalah untuk mencari molekul-molekul di atmosfer planet ekstrasolar lainnya, dan mencoba meningkatkan jumlah molekul yang terdeteksi pada atmosfer planet ekstrasolar. Ia juga berencana akan memanfaatkan molekul-molekul tersebut untuk mempelajari perubahan yang terjadi pada atmosfer planet ekstrasolar guna mempelajari hal-hal terkait kondisi cuaca di dunia yang jauh itu. (www.scitech.ac.uk)


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

aku minta pada Allah setangkai bunga segar, Allah memberiku kaktus berduri.
aku minta pada Allah seekor binatang kecil yang cantik, Allah beri aku ulat berbulu.
aku sedih, kecewa dan marah.
betapa tidak adil hidup ini.
tapi kemudian kaktus itu berbunga dan ulat itu tumbuh dan berubah menjadi kupu-kupu yang sangat cantik.
Allah menguji keikhlasan dalam kesendirian.
memberi kedewasaan saat masalah-masalah berdatangan.
melatih ketegaran dalam kesakitan.
itulah jalan Allah. semua akan indah pada waktunya.
Allah tidak memberi apa yang kita inginkan tapi Dia beri apa yang kita butuhkan.
ingatlah setiap rencana Allah itu selalu indah...

aku pernah melihat sebuah cangkir yang sangat indah di etalase toko. begitu indahnya hingga aku ingin sekali memilikinya.
lalu cangkir itu bercerita kepadaku..
"dulu, aku tak secantik ini. aku diambil dari seonggok tanah yang setiap hari diinjak oleh orang-orang. pak tua pembuat cangkir itu mula-mula memukul-mukul aku hingga aku berteriak kesakitan. aku tak tahan. aku berteriak " hentikan... kumohon hentikan siksaan ini". tapi pengrajin itu tak memperdulikan aku. lalu aku dibentuk. tubuhku di tonjok sana sini. aku tambah kesakitan. aku semakin berteriak, " kumohon hentikan ini pak tua, tidakkah kau kasihan kepadaku?". tapi tetap saja ia tak memperdulikan aku.
setelah itu aku dibiarkan kering. aku mulai bernafas tenang. tapi ternayata siksaan itu belum selesai. saat aku mulai mengantuk. pengrajin itu membawaku ke tempat pembakaran. aku dibakar di dalam api yang teramat panas. aku begitu kesakitan. " kumohon pak tua, aku sudah tak mampu lagi menahan semua ini". tapi tetap saja pengrajin itu tak peduli. ia malah mewarnaiku dengan api yang lebih panas. aku tak kuat. ingin rasanya aku mati saat itu juga.
akhirnya semua siksaan itu selesai. aku begitu lelah. lalu kau di simpan di tempat ini. aku melihat diriku di cermin. aku sangat takjub melihat rupaku sekarang. begitu cantiknya aku.
kini aku tau itulah cara Allah membentuk hambanya. kita dipukul, dibakar, hingga kita menjadi orang yang layak dekat denagn Allah.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS