RSS

SANG HAMBA

pukul 05.37
Kabut masih menyelimuti kotaku. Membuat suhu kematian terlalu lama singgah ditubuh ini. aku mencari sebuah kehidupan agar aku mampu melewati satu detik dari setiap kata yang aku rangkai. tapi kehidupan itu masih sepi. Sebagian sisi kehidupan itu bahkan mati. hanya sayup-sayup kudengar suara orang membaca Al-quran, berharap Tuhan lebih mau mendengarkan suara hati mereka dari pada setiap kalam yang mereka ucap dengan lantang. Adzan memang telah berlalu hampir satu jam yang lalu. tapi gema itu tak pernah menyurutkan semangat manusia untuk mencari kehidupan di balik selimut tebal mereka. biarlah kutunggu kehidupan itu datang. bukankah Tuhan juga selalu menunggu hamba-nya disetiap siang dan malam. Berharap hamba-Nya punya sedikit waktu untuk menyapa-Nya dengan begitu dekat. Tapi sayang, terlalu banyak dari mereka yang enggan melakukannya.

pukul 6.30
kabut itu masih enggan untuk pergi. mungkin mereka hanya mampu menunggu sang surya membuatnya hilang. para hamba mulai melangkahkan kakinya, menjemput kasih sayang Tuhan yang diturunkan tadi malam. Aku masih saja tersudutkan disini. menulis setiap kata yang sebenarnya ingin disampaikan setiap orang.
dan aku takkan menulisnya sekarang. biar aku tunggu tiap jam dalam hari ini habis.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

waktu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

TERUNTUK AYAHANDA SAHABAT KAMI

telah tiba saat waktu kau tinggalkan kami
karena takdir yang maha Esa telah menetapkan
sedih rasax hati ini bila mengenangkan
kau ayahanda kami tercinta

Tulus ikhlasmu Luhur budimu bagai tiada pengganti
senyum tawamu juga katamu menghiburkan kami
memori indah kita bersama terus bersemakti
kau ayahanda kami tercinta

sudah ditakdirkan kau pergi dulu
disaat kau masih dipelukan
Tuhan lebih menyayangi dirimu
kupasrah diatas kehendak yang Esa

Ya Allah... tempatkannya di tempat yang mulia
tempat yang Engkau janjikan nikmat untuk hamba-Mu
Ayahanda, akan kuteruskan perjuangan ini
walau kutau kau tiada disisi

perjuangan kita masih jauh beribu batu
selagi Rah masih di jasad hidup diteruskan
sedih rasa hati ini mengenangkan dikau
padahal semalam kau masih bersama kami

moga amanah dan bahagia dikau disana
setangkai doa juga Fatihah terus kami kirimkan
moga disana kau bersama para Shalihin
Kau ayahanda kami tercinta........

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PASIR HATIKU

hari ini Tuhan memberiku satu butir pasir hitam...
pasir itu tak pernah mengingatkanku akan indahx sebuah pantai ataupun kokohnya sebuah bangunan.
pasir itu yang jstru membuatku begitu takut. ntah takut karena pa. tp sebutir pasir itu telah memberikan ketidaktenangan pada diriku...

tepat pukul 12 malam.. hatiku berbisik memintaku melihat keadaanx. aku bingung.. setelah sekian tahun berlalu hatiku tak pernah merasa gusar.
tanpa bantuan cahaya kulihat setiap seluk beluk hatiku. hampir tak ada apa2 disana. kecuali sebutir pasir yang terduduk layu tanpa pengharapan d pojok sana. Y.. hanya sebutir pasir. Aku bingung.. bagaimana sebutir pasir itu mampu membuat hatiku tak tenang.

padahal hati ini telah kuobati dari sekian banyak debu yang hinggap sejak kejadian 5 tahun lalu. dengan begitu tertatih tatih aku sembuhkan hatiku seorang diri. bahkan sampai saat ini pun sebenarx retak itu belum hilang... tapi knp hari ini harus karena sebutir pasir???

ku selalu yakin Tuhan tak pernah memberikan penyakit tanpa disertai dng obatx. jd saat itu juga aku putuskan mencari obat untuk hatiku. kucoba bertanya pada teman yg selama ini menemaniku, "Al-quran". dia memintaku membuka setiap syaraf dalam otaknya. hingga aku temukan ayat itu...
"Pada malam hari, hendaklah engkau shalat Tahajud sebagai tambahan bagi engkau. Mudah-mudahan Tuhan mengangkat engkau ketempat yang terpuji.” (QS : Al-Isro’ : 79)
bahkan dalam keadaan seperti itu syaraf dalam otakku menangkap sebuah info yg datang entah dari mana. membuatku ingat akan sebuah kalimat yang Diilhami dari sabda Nabi, “Sholat tahajud dapat menghapus dosa, mendatangkan ketenangan, dan menghindarkan diri dari penyakit,”.

saat itulah aku tau apa yang harus aku lakukan.
maka janganlah kalian mencari ketenangan itu ketempat ramai ataupun sepi. karena tenang tak pernah tinggal disatu tempat. dia hanya akan datang saat kita menginginkannya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

PAKANCIK KA PAKIDULAN

ah erlan kgak kompak tu tangannya....

deh... gayanya lucu bgt...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

SETITIS AIR MATA SEULAS SENYUMAN

Takkan kutukar dukacita hatiku demi kebahagiaan khalayak.
Dan, takkan kutumpahkan air mata kesedihan yang mengalir dari tiap bahagian diriku berubah menjadi gelak tawa.
Kuingin diriku tetaplah setitis air mata dan seulas senyuman.
Setitis airmata yang menyucikan hatiku dan memberiku pemahaman rahsia kehidupan dan hal ehwal yang tersembunyi.
Seulas senyuman menarikku dekat kepada putera kesayanganku dan menjelma sebuah lambang pemujaan kepada tuhan.
Setitis airmata meyatukanku dengan mereka yang patah hati;
Seulas senyum menjadi sebuah tanda kebahagiaanku dalam kewujudan.
Aku merasa lebih baik jika aku mati dalam hasrat dan kerinduan berbanding jika aku hidup menjemukan dan putus asa.
Aku bersedia kelaparan demi cinta dan keindahan yang ada di dasar jiwaku setelah kusaksikan mereka yang dimanjakan amat menyusahkan orang.
Telah kudengar keluhan mereka dalam hasrat kerinduan dan itu lebih manis daripada melodi yang termanis.
Ketika malam tiba bunga menguncupkan kelopak dan tidur, memeluk kerinduannya.
tatkala pagi menghampiri, ia membuka bibirnya demi menyambut ciuman matahari.
Kehidupan sekuntum bunga sama dengan kerinduan dan pengabulan.
Setitis airmata dan seulas senyuman.
Air laut menjadi wap dan naik menjelma menjadi segumpal mega.
Awan terapung di atas pergunungan dan lembah ngarai hingga berjumpa angin sepoi bahasa, jatuh bercucuran ke padang-padang lalu bergabung bersama aliran sungai dan kembali ke laut, rumahnya.Kehidupan awan-gemawan itu adalah sesuatu perpisahan dan pertemuan.
Bagai setitis airmata seulas senyuman.
Dan, kemudian jiwa jadi terpisahkan dari jiwa yang lebih besar, bergerak di dunia zat melintas bagai segumpal mega diatas pergunungan dukacita dan dataran kebahagiaan.
Menuju samudera cinta dan keindahan - kepada Tuhan.

~ Khalil Gibran~

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS