RSS

Syukurku akan Happy Class

Bismillah...

doa terbaik yang sering diucapkan oleh Rasulullah dan menjadi doa terbaik kita dulu dan sekarang (kaya iklan. Hehe)





Alhamdulillah...

segala puji bagi Engkau y Allah, yang telah memenuhi hidupku dengan malaikat2 yang selalu membuatku lebih baik. Mereka yang dengan hatinya mau menjadi sahabat orang sepertiku.



Subhanallah...

maha suci Engkau y Allah yang telah menundukkan kami agar kami tak lupa akan segala masa lalu yang pernah kami lewati. sungguh! selama kami bersama mencari setiap tetes ilmu yang Engkau punya, menjadi perjalanan yang berbatu ( salx jalanx rusak. hehe).

tapi dengan cara itulah Engkau membuat hati kami terpaut begitu dekat.



Astagfirullah......

maaf jika sekirax tujuan kami bersaudara belum karena Engkau. bahkan mungkin kami lebih sering melupakan Engkau untuk urusan kami sendiri.

tapi kami mohon, bimbing kami agar kami tidak termasuk hamba Engkau yang bercerai berai. ( kami bukan artis soalx)… kemarin aja, waktu Engkau uji kami dengan sebuah perpisahan kecil, kami sudah protes. hehe



Sahabat! Itu sebagian doa syukurku pada Tuhan. Sebenarnya gak mau di publish, tapi aku bosen. tiap kali cerita tentang kalian, pasti ujung-ujungnya pendengarnya bilang, “De, bersyukurlah punya temen2 yang begitu baik….”

Yah! Aku memang pantas untuk bersyukur. Bahkan terkadang aku selalu berpikir “Apa Tuhan tak terlalu berlebihan memperlakukanku sebagai hambaNya? Karena begitu baiknya Dia memberiku sahabat-sahabat terbaik.”



Sahabat! 24jam pernah kita lalui bersama.



buatku kalian seperti pagi yang mengajarkanku tentang semangat dan keyakinan. Semangat k'mamduh yang slalu datang untuk mengajarkan kita berbagai ilmu. saking semangatnya, ampe kelas kita jarang banget belajar sama pengajar yang lain. k'mamduh mulu...haha

Materi pertama kita di kahfi yang akhirnya membuatku selalu menanmkan keyakinan dalam hati. Dan salah satu bukti keyakinan itu adalah waktu kita menyisihkan sebagian milik kita untuk saudara-saudara kita yang lebih membutuhkan. Keyakinan akan sebuah pernyataan “saat kita memberi apa yang kita punya, Tuhan akan membalasnya dengan berlipat-lipat ganda.” Buktinya setelah acara itu, kita langsung makan gratis di rumah mama syihab. Hehe.. (makasih mah..).



Kalian seperti siang yang mengajarkanku tentang perjuangan dan ketegaran. Inget perjuangan k’angga, k’titin n k’bintari menyusuri hutan pinus jam 2 malem. Inget perjuangan k’gusman yang selalu baik hati dan rela kosannya diberantakin. inget perjuangan rozikin yang ampe nginep karna takut ketinggalan ke GB. inget perjuangan anak2 cowo yang dengan rela hati antar jemput anak cewex. Inget perjuangan Erik and syihab buat ngerjain orang2 yang ulang tahun. Inget perjuangan k’fikar yang selalu bela-belain datang buat acara kita. Inget perjuangan temen2 yang lain yang batalin acara demi bisa kumpul. Pokoknya banyak deh…yang paling inget... perjuangan erik dorong2 motor tengah malem krna banx bocor. haha... sumpah! kalian tuh gak bisa dilupain...



Kalian seperti sore yang mengajarkanku tentang hikmah atas kisah hari ini. Kalian yang mengajarkanku untuk tak mengeluh dengan kondisi apapun. Kalian yang mengajarkanku bahwa akan selalu ada kebahagiaan di ujung sana kalau kita mau menunggunya. Dan kalian yang mengajarkanku untuk tetap tersenyum. Dan perpisahan kelas kita juga yang akhirnya memberi sebuah hikmah bahwa kita begitu dekat.



Dan buatku kalian seperti malam, dimana aku dalam peluknya, tempat aku bercerita tentang suka, duka, getir, lara, dan menyusun rencana esok hari. Dipangkuannyalah aku lepaskan segala penat. Kalian selalu membuatku tertawa setiap kali kita bersama. and makasih buat perhatiannya pas de2 sakit. sebenarnya dede paling gak mau dilihat orang pas lagi sakit... tapi perhatian dari kalian bikin dede jatuh cinta. hahah..dan buat k’mamduh,,, makasih udah mau dengerin curhatan dede n ngasih komentar. Jangan bilang2 ama yang lain ya kak. Hehe… doain aja moga masalahnya selesai dengan baik. ^_^



Terakhir! Tolong jangan nilai tulisan ini dari bahasa n EYD-nya, soalnya pasti nilainya merah. Tapi aku tulis ini dari hati. Maka nilailah pake hati. Makasih kawan… Love you all.. setiap kenangan bersama kalian selalu terekam sampai kapanpun. ^_^

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS


Kepada jodohku di masa depan


Assalamualaikum Wr.Wb

Jodohku! Bagaimana kabarmu hari ini? O ya, kau tahu? Hari ini aku cemburu luar biasa. Tadi pagi aku melihat seorang perempuan yang kepalanya diusap dengan begitu lembut oleh seorang laki-laki dan siangnya aku melihat perempuan tertidur dengan begitu lelapnya dipundak laki-laki di sampingnya. Aku tak tahu mereka mahram atau bukan. Tapi yang pasti, dua hal itu yang sejak dulu selalu membuatku cemburu tak berkesudahan. Melihat semua itu hampir saja terbersit dalam pikiranku ingin berpacaran. Tapi tenang jodohku! Aku akan tetap memegang prinsipku untuk menjadikanmu yang pertama dan yang terakhir. Tapi kau harus janji saat kita menikah nanti kau harus mengusap kepalaku dengan penuh sayang setiap hari dan kau juga harus memperbolehkan aku tidur dipundakmu. Aduh jadi malu! Belum apa-apa ngomongnya udah nikah aja. Padahal rupamu saja aku belum tahu benar. Hehe... apa kau tampan jodohku? Kalau disamain sama artis kamu mirip siapa? Justin beiber? Apa artis korea? Hehe. Tapi kau tenang saja jodohku! Aku bukan orang yang melihat rupamu. Aku akan lebih bahagia jika hatimu jauh lebih tampan. Karena jodoh itu adalah saat hati kita disatukan oleh Tuhan. Bukan saat rupa kita disatukan. Tapi aku benar-benar penasaran seperti apa dirimu. Apakah kita pernah bertemu sebelumnya? Apakah kau seperti apa yang aku minta dari Tuhanku? Karena percaya atau tidak dulu aku pernah meminta pada Tuhan mengirimkan jodohku seperti yang aku inginkan. Baik, punya suara bagus dan pandai membaca Alquran, tak perlu romantis tapi harus pengertian, tak perlu kaya tapi wajib punya tanggung jawab.

Jodohku! Di suratku ini, aku ingin bercerita banyak padamu. Kau tahu jodohku? Bagaimana panjangnya perjalananku untuk mencarimu selama ini? Perjalananku seperti nabi Ibrahim saat beliau mencari Tuhan. Dalam perjalanan ini aku bertemu dengan banyak laki-laki. Dalam hitungan beberapa langkah perjalanan hidupku aku bertemu dengan seorang laki-laki. Ia seperti bintang, jodohku. Ia sangat pintar, bahkan kepintarannya itu membuat ia menjadi begitu terkenal di lingkungannya. Banyak loh jodohku, yang nitip salam buat dia padaku. Tapi tiba-tiba saja ia berubah. Ia pergi tanpa pamit dan tanpa mengucapkan apapun. Sejak saat itu, tiap malam sang bintang tak pernah muncul. Apa semua itu karena tata surya terus berkembang jodohku? Hingga ia menjadi semakin jauh dariku. Entahlah jodohku. Aku sendiri bingung. Kuputuskan saja untuk melanjutkan perjalananku. Saat putaran jam yang entah keberapa kalinya aku bertemu dengan bulan. Ia pria yang sangat baik, jodohku. Ia selalu ada saat aku butuhkan. Bahkan terkadang ia rela menemaniku hingga pukul dua pagi jika aku tak mampu tidur. Kau tahu sendiri kan aku kayak gimana. Insomniaku belum bisa sembuh sampai saat ini. Tapi laki-laki itu mau mendengarkan ceritaku dengan baik tiap aku tak tidur. Bahkan ia selalu memberi saran setiap kali aku dihadapkan dengan sebuah masalah. Agh... saat itu aku berharap ia itu engakau jodohku. Tapi sepertinya bulan itu mulai mengikuti bintang untuk pergi. Tapi aku bersyukur karena ia masih bersikap baik padaku. Atau mungkin memang ia selalu bersikap baik untuk semua orang? Entahlah.

Sejak aku kehilangan untuk kedua kalinya aku semakin khawatir, jodohku. Mengapa engkau tak kunjung datang? Tidakkah engkau ingin bertemu denganku? Masih banyak pertanyaan dalam otakku tentang kapan engkau datang. Dalam kekhawatiranku inilah aku bertemu dengan matahari. Ia yang mengobati kekhawatiranku. Ia pria yang luar biasa, jodohku. Pria yang mengajarkan aku untuk selalu berbagi dalam hidup. Kau tahu jodohku? Ada satu kalimat darinya yang tak bisa aku lupakan. Ia pernah bilang sama aku “kaya, pintar, cantik/tampan tidaklah cukup jika kita masih hidup untuk diri kita sendiri.” Indah bukan kalimat itu jodohku? Kalimat itu yang membuatku tak lagi melihat seseorang dari harta, rupa serta kecerdasan yang mereka miliki. Tapi terlebih pada bagaimana hati mereka membuat segala nikmat Tuhan itu indah. Maaf jodohku, sampai saat ini aku belum mampu melupakan ia. Padahal ia juga sudah pergi meski kepergiannya tak seperti yang lain. Ia telah dijemput Tuhan, jodohku. Kurasa Tuhan terlalu menyayanginya dan ia memang pantas untuk disayangi. Sedih rasanya aku saat itu. Tapi akhirnmya Tuhan menyadarkanku. Di sepertiga malam Tuhan memberitahuku bahwa bukan ia yang Tuhan kirim untukku. Aku bingung. Lalu seperti apa kau, jodohku? Mengapa pria luar biasa seperti ia tak ditakdirkan Tuhan menjadi jodohku? Lalu Tuhan memberitahuku lewat sebuah ayat “sesunngguhnya wanita yang baik itu hanya untuk laki-laki yang baik. Begitupun sebaliknya. Laki-laki yang baik hanya untuk perempuan yang baik.” Akhirnya aku putuskan untuk berhenti menduga-duga. Aku akan menunggumu saja, jodohku. Aku yakin kau laki-laki yang jauh lebih luar biasa dibandingkan bintang, bulan, bahkan matahari.

Tapi kapan engkau datang, jodohku? Jangan- jangan kau baca dream mappingku. Jadi kau putuskan untuk datang di usia itu. Rasanya memang seperti itu. Baiklah! Akan kutunggu saat dimana kau akan datang. Tak perlu kau datang membawa makanan dan buah-buahan. Cukuplah kau datang membawa lingkaran kecil untuk jariku.

Aduh, maaf jodohku. Tapi saat ini aku memang ingin bercerita banyak. Kamu tahu semua sifat burukku kan? Hari ini sifat itu muncul. Tadi aku berdebat lagi dengan temanku. Masalah yang sepele sebenarnya. Cuma debat masalah nyepi itu seperti apa. Tapi tetap saja aku tak ingin berhenti. Ah! Sulit ternyata menghilangkan sifat keras kepala ini. Selalu saja ada perasaan tak puas jika aku tak menang. Jadi ingat masa kecilku. Waktu itu peringatan kemerdekaan dan aku ikut lomba balap karung. Kau tahu? Ditengah perjalanan aku jatuh dan kalah. Aku tak bisa menerima itu dan aku menangis sejadi-jadinya. Keluargaku tak bisa membiarkan aku seperti itu dan merekapun menyiapkan sebuah hadiah untukku, sampai di akhir acara panitia memanggil namaku sebagai pemenang dan memberikan hadiah yang dibuat oleh pamanku sendiri. Rasanya sudah banyak orang yang muak dengan sikap burukku yang satu ini. Tapi aku yakin kau mampu bertahan bahkan kau mampu merubahku menjadi lebih baik. Karena itu Tuhan mengirimmu untuk jadi jodohku. Karena Tuhan itu selalu tahu yang terbaik untuk hambaNya.

O ya, saat ini aku tengah ada masalah, jodohku. Masalah ini bukan Cuma jadi masalahku. Tapi akan menjadi masalah banyak orang. Sebenarnya aku ingin sekali cerita. Tapi aku udah janji kalau masalah ini jangan sampai didengar orang. Semoga ada jalan keluar untuk permasalahan ini. Saat ini aku dan teman-temanku pun tengah berusaha menyelesaikannya. Alhamdulillah ada orang yang begitu kreatif menyumbangkan ide cemerlangnya. Kuharap cara ini berhasil. Kamu doakan aku saja ya jodohku. Moga aja semakin banyak doa, harapan kita akan terwujud.
Sepertinya aku udah kebanyakan cerita. Udah dulu yah, jodohku! Udah malem juga. Asal kau tahu saja, aku nulis surat ini jam 12 malem. Hehe. Aku bingung harus nutup surat ini dengan apa. Aku tulis lirik lagu afgan aja yah jodohku.

Bawalah pergi cintaku
Pada ke mana pun kau mau
Jadikan temanmu
Temanmu paling kau cinta
Di sini ku pun begitu
Trus cintaimu di hidupku
Di dalam hatiku
Sampai waktu yang pertemukan
Kita nanti

Jangan GR loh jodohku. Lirik itu bukan sengaja aku tulis. Aku Cuma kebetulan aja lagi denger lagu itu. Hehe. Sudah yah! Aku mau tidur. Met malem jodohku. Jangan dulu ketemu di mimpi yah... biar aku tambah penasaran seperti apa kamu itu. Oke?

Assalamualaikum Wr.Wb

Dari calon pemilik hatimu

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS