RSS

BANYAK YANG TAK KUMENGERTI TENTANG HIDUP

banyak yang tak ku mengerti tentang hidup... tentang orang-orang di sekitarku, bahkan tentang diriku sendiri. dalam sebuah film pernah dikatakan, "manusia itu bukan mesin yang dibuat di pabrik. mereka terlalu spesial dan rumit. Apa tujuan hidup kita kita, keinginan hati kita , dan kelemahan kita, menunjukkan kita unik dan memiliki kualitas berbeda-beda. Kau harus mengamati cukup lama hanya untuk melihat garis luar mereka . bahkan untuk orang yang telah kita kenal sekian lama, kita masih saja belum mampu memahaminya."

ada cerita menarik yang kutemukan di sudut ibu kota. yang membuatku tak mampu berkata apa-apa bahkan untuk berpikir menyalahkan atau membenarkan siapa. malam itu aku dan temanku tengah berjalan kaki menuju mesjid agung di dekat tempat tinggalku. tanpa disangka kami bertemu dengan kakek tua yang berjalan tergopoh-gopoh dengan tongkatnya. kakek itu hampir saja jatuh tepat di depanku hingga ada seorang pria muda yang menolongnya. aku tak berani untuk melangkah mendahului kakek tersebut meskipun aku tak begitu nyaman karena berjalan terlalu pelan. saat berjalan itu lah seorang pria muda di sampingku berbisik, " mau kemana dek?? tolong papah kakeknya... takut jatuh." Yaa... aku juga memiliki kekhawatiran yang sama. apalagi melihat bajunya yang basah, kotor dan berbau tak sedap, aku rasa kakek tersebut sudah pernah jatuh sebelumnya.

akhirnya kuputuskan untuk bertanya hendak kemana si kakek itu pergi dan kupapah ia menuju tempat yang ia tunjuk.. baru berapa langkah kami berjalan, kami berpapasan dengan barisan pria paruh baya yang tengah asyik duduk menikmati kopinya. dengan lantangnya salah seorang dari mereka berkata padaku, "neng, udah gak usah di bantu si bapak mah.. udah biasa! neng meleng juga tar si bapaknya lari." ku balas saja dengan senyuman. temanku sudah mulai khawatir ada yang tidak beres dengan kakek tersebut... itu wajar mengingat banyak nya modus kejahatan di ibu kota.

kami putuskan untuk tetap berjalan. ku abaikan saja ucapan pria paruh baya tadi.. tapi ternyata hal aneh lainnya muncul... dari puluhan ojeg yang berderet di sepanjang jalan itu, tak ada satupun yang mau membawa sang kakek.. setiap kali di tanya, alasan mereka berbeda-beda.. ada yang sedang istirahat lah, sedang menunggu orang, dan yang tidak berani membawa pergi orang tua. aku sendiri akhirnya mulai heran dengan semua itu. temanku sudah memintaku untuk membiarkan saja sang kakek itu pergi sendiri.. tapi pikiranku masih saja belum menemukan titik temu. kalaupun memang seandainya si kakek ini penipu, apa memang yang sudah ia lakukan padaku? ia tak meminta uang? tak meminta secara resmi untuk di antarkan ataupun sekedar ongkos untuk ia pulang. intinya aku tak merasa di rugikan. tapi sikap semua orang di sekelilingku pun menimbulkan tanda tanya besar.

temanku yang penasaran akhirnya bertanya kepada salah seorang tukang ojeg di sana...
"pak, emang udah biasa lewat sini ya pak??"
"iya.. dah biasa si bapak itu mah. cuma saya gak berani bawa orang tua. takut jatuh.. soalnya dulu pernah bawa ibu-ibu, eh... di tengah jalan ia jatuh. kan kita juga yang repot."

apa karena alasan yang sama tukang ojeg yang lain juga menolak untuk membawanya?? atau kakek tersebut memang berbohong seperti yang di katakan oleh pria paruh baya sebelumnya? entahlah... sampai sekarang saja aku tak mengerti dengan semuanya.

yaaa... banyak yang tak ku mengerti tentang hidup... tentang orang-orang di sekitarku, bahkan tentang diriku sendiri.

aku jadi teringat potongan puisi almarhum W.S Rendra

Ilmu sekolah adalah ilmu hafalan,
dan bukan ilmu latihan menguraikan.

Dasar keadilan di dalam pergaulan,
serta pengetahuan akan kelakuan manusia,
sebagai kelompok atau sebagai pribadi,
tidak dianggap sebagai ilmu yang perlu dikaji dan diuji.

Kenyataan di dunia menjadi remang-remang.
Gejala-gejala yang muncul lalu lalang, tidak bisa kita hubung-hubungkan.
Kita marah pada diri sendiri
Kita sebal terhadap masa depan.
Lalu akhirnya, menikmati masa bodoh dan santai.

Apakah yang terjadi di sekitarku ini ?
Karena tidak bisa kita tafsirkan,
lebih enak kita lari ke dalam puisi ganja.

Apakah artinya tanda-tanda yang rumit ini ?
Apakah ini ? Apakah ini ?
Ah, di dalam kemabukan,
wajah berdarah akan terlihat sebagai bulan.

*kutulis dalam kebimbangan (SKA)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: