RSS

KETIKA PENULIS AMATIRAN INI JATUH CINTA (PART 2)

Mmm... penulis ini selalu bingung berbicara tentang cinta. Pemikirannya kembali melanglang buana, berlogika untuk urusan hati, diakhiri komentar bahwa aku tak pernah ada di satu posisi. 

posisi yang mana aku tanya? posisi dimana kita tetap tak bisa melepaskan ia yang membuat seribu goresan luka bahkan mencipta kegalauan berbagai rupa? 
posisi dimana 24jam waktu kita hanya dihabiskan untuknya mulai dari bertemu muka hingga bercengkrama via dunia maya? mengalahkan waktu shalat kita hingga Tuhan tak cukup waktu untuk menyapa? padahal sebelumnya kita sempat berucap "jodoh itu sudah diatur, maka dekati yang mengaturnya." 
atau posisi dimana kita rela melakukan apapun untuk membuat ia terpesona. mulai dari penampilan hingga mempesolek rupa? bahkan yang lebih tak habis pikir rela memberikan segalanya, hingga sesuatu yang teramat sangat berharga, untuk ia yang berucap banyak alasan saat kita minta menghadap orang tua? 
kadang aku curiga, Itu AMBISI atau CINTA?? 

ini bukan sebuah penghakiman. ini kegelisahan dari seorang penulis amatiran. mungkin benar apa yang mereka ucapkan, penulis ini belum tahu seperti apa rasanya jatuh cinta. hingga ia masih tak dapat menerima, mengapa urusan hati harus terpisahkan dari logika? bahkan disaat Tuhan memerintahkan kita untuk mengggunakan keduanya. 

ini yang kemudian membuatku kembali bertanya, sebenarnya apa definisi dari cinta? 
menurut wikipedia, cinta merupakan sifat baik yang mewarisi semua kebaikan, perasaan belas kasih dan kasih sayang. jadi, disaat sesuatu yang dikatakan cinta malah menimbulkan sikap yang tak baik, patah hati, menangis berhari hari meratapi ia yang bahkan tak peduli, merana seolah tak ada hal lain dalam hidupnya lagi, apa itu CINTA yang menjadi definisi?? 

banyak yang berucap aku belum pernah merasakannya, aku ingin bertanya disaat seperti apakah kau yakin bahwa engkau jatuh cinta?? 
mengagumi seseorang? aku pernah merasakannya. bahkan itu masih kurasakan saat tulisan ini aku rampungkan. 
bahagia saat ada didekatnya? Aku juga seperti itu. bahkan terkadang mencari2 alasan untuk bertemu ia meski hanya sedikit waktu. 
tersungging senyum saat memikirkannya? YA. itu aku. bahkan setiap kejadian yang aku lakukan bersamanya terekam kuat dipikiranku. bahkan untuk hal sepele saat ia tersenyum kepadaku, saat ia duduk disampingku, saat ia melakukan sesuatu yang aku suka tanpa aku minta, dan kebetulan kebetulan lain yang mungkin sebenarnya bukan ia lakukan untukku. semua itu tetap saja membuatku tersenyum bahagia. bahkan tertawa bak orang gila. bahkan kebahagiaan itu mampu membawa ia ke dalam mimpiku hampir setiap malam. 

sahabatku pernah berucap, "beda de, antara cinta yang belum terucapkan dengan jika kita sudah pacaran." 

aaahhh... satu hal negatif lagi yang aku dapat dari pacaran. sulit melupakan atau mungkin tak bisa menerima kenyataan saat ditinggalkan. hahaaa... tapi aku juga demikian. Untuk ia yang aku menyimpan perhatian, meski berkali kali aku berucap pada diriku sendiri untuk tidak terlalu membawa perasaan, untuk tidak mengaitkan segala hal yang kau lakukan dengan yang aku harapkan, tetap saja belum mampu aku lakukan. tetap saja aku bahagia dan sedih dengan kesemuan yang mungkin tak ada hubunganya antara aku dengan semua hal yang kau lakukan. 

bukankah itu juga perasaan?? tapi tetap saja untuk banyak kasus dalam pacaran tak pernah masuk dalam pikiran. TERLALU BERLOGIKA, ATAU MEMANG AKU BELUM PERNAH JATUH CINTA? 
kuulangi pertanyaannya, sebenarnya, untuk sang penulis amatiran ini "SUDAHKAH IA JATUH CINTA?" 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar: